ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Kaget Rumahnya Retak, Pria Ini Temukan Gua Peninggalan Masa Lampau, Mengejutkan! Isinya Ternyata ((Mrinding)) |
Sebenarnya pemberitaan ini sudah menyebar ke jagat antero sejak 2015, tapi
masih saja membuat penasaran banyak orang, Sebuah gua atau terowongan ditemukan
di dalam rumah salah seorang warga di Jalan Jl. RE Martadinata, RT 02,
Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu. Berdasarkan informasi
yang dihimpun Koran Kaltim, gua diduga dibangun pada zaman penjajahan oleh
tentara Jepang untuk mempertahankan kekuasaan.
Gua yang bercabang tersebut ditemukan pemilik rumah, Anwar Darmawan (61)
ketika lantai rumahnya terlihat retak. Saat itulah ditemukan lubang besar yang
ternyata sebuah gua.
Anwar mengatakan, awal mula penemuan terowongan di rumahnya, ia tidak
memiliki firasat apa-apa, bahwa ternyata di bawah rumahnya terdapat gua.
Sebelumnya, kata Anwar, memang banyak orang tua pada zaman dulu cerita, jika di
daerah tersebut terdapat rumah yang kerap didatangi Soekarno ketika datang ke
Samarinda.
Selain itu, ada pula sejarah
perjuangan masa Jepang ketika menjajah Indonesia. Hal tersebut yang membuat dia
dan warga sekitar yakin tempat itu (teroeongan
atau gua) yang dibangun tentara Jepang pada masa itu, namun karena sudah lama
dan tertutup tanah sehingga tidak terlihat.
“Saya dari lahir di sini, hanya mendengar cerita masa lalu, tetapi tidak
mengetahui kalau ternyata di bawah rumah kami ini gua itu dibuat. Jadi ketika
melihat ke sejarah bisa dimungkinkan di sini dibangun gua oleh Jepang.
Bangunan, struktur dan desain gua ini, tidak mungkin dibuat orang sekarang
karena bentuk kerapian dan sebagainya. Tetapi mungkin yang bisa menjelaskan ini
para ahli dalam bidangnya,” ungkapnya.
Anwar menjelaskan, saat melihat keretakan membuat dirinya berinisiatif
mengetahui ada apa dengan bangunan rumah yang sudah puluhan tahun tersebut.
Kemudian dia mencoba membongkar bagian kamar yang retak tersebut. Rupanya
sebuah gua dengan ukuran besar dan memiliki cabang yang membuat rumahnya retak.
“Saya langsung kabarkan ke teman saya yang kebetulan di RT 06, dan mencoba
masuk bersama-sama dan teryata jelas sekali. Tetapi kami tidak berani lebih
jauh menelusuri goa karena keamanan memasuki gua kurang. Saya persilahkan jika
Pemkot Samarinda menjadikan ini wadah bersejarah atau wisata. Yang penting
jelas soal penggantian rumah dan tanah kami yang dilewati untuk masuk ke dalam
gua itu,” ujarnya.
“Kalau saya selaku RT 02, mempersilakan saja kalau memang mau ditelusuri
situs sejarah yang benar dan mendukung ketika ingin dijadikan wadah bersejarah
ataupun wisata sejarah. Dan memang Pemkot harus perhatikan hal tersebut ketika
faktanya benar. Jangan sampai kita lupakan sejarah kita. Dan jangan lupa pula
kepada pemilik tanah dan bangunan harus jelas, penggantiannya nanti,” tambah
Adi, Ketua RT 02, kemarin.
sumber : hariankabar.com